Selasa, 24 Januari 2012

KENAKALAN REMAJA

1.  Definisi Kenakalan Remaja

Merupakan gejala patologis sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan ini merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal. Berikut ini definisi dari kenakalan remaja menurut beberapa ahli, yaitu:
·         Menurut  juvenile delinquency kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
·         Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1.    Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2.    Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3.    Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
·         Menuru Kartono, kenakalan remaja itu bisa didefinisikan sebagai perilaku menyimpang atau tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak criminal

2.  Gejala – Gejala Kenakalan Remaja
Adapun gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah
kepada kenakalan remaja :
  1. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
  2. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.
  3. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
  4. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.
  5. Anak-anak yang suka berbohong.
  6. Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah atau di rumah.
  7. Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
  8. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.

3.  Hal – Hal Yang Mempengaruhi Timbulnya Kenakalan Remaja     
Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian di antaranya adalah:
  1. Pengaruh Kawan Sepermainan
    Di kalangan remaja memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini adalah semu sifatnya. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaan.
  2. Pendidikan
    Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak . Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Selain itu, perlu dipikirkan pula latar belakang agama pengelola sekolah. Hal ini penting untuk menjaga agar pendidikan Agama yang telah diperoleh anak di rumah tidak kacau dengan agama yang diajarkan di sekolah. Berilah pengertian yang benar tentang adanya beberapa agama di dunia. Orangtua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar masa depan si anak berbahagia.
  3. Penggunaan Waktu Luang
    Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan kampus dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan positif.  jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka lingkungan dapat terganggu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa iseng saja.
  4. Perilaku Seksual
    Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis.
5.    Remaja Itu Sendiri
Remaja yang tak bisa mempelajari / membedakan tingkah laku yang dapat/tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi yang mengetahui perbedaan dua tingkah laku itu, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik perhatian dari ortu terlebih lagi teman adalah untuk memuaskan diri remaja itu sendiri. Namun, demi memuaskan obsesinya itu – sering malah ‘keterlaluan’ dan ‘berlebihan’!
6.    Keluarga
Salah satunya yaitu melallui Perceraian Ortu, tak adanya komunikasi atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. kurangnya kasih sayang, kurangnya pengawasan, tidak adanya media penyalur bakat/hobi, kurangnya sosialisasi dari orang tua ke anak mengenai nilai – nilai moral social, Kurangnya disiplin yang diterapkan oranng tua kepada anak, kurangnya disiplin yang diterapkan orang tua kepada anak, adanya saudara kandung atau tiri.
  1. Dampak Negatif dari perkembangan Teknologi Yang Modern
Kurangnya pengawasan terhadap anak, lemahnya pertahanan diri terhadap pengaruh dunia luar yang kurang baik.
8.    Uang Saku
anak menjadi boros, anak tidak menghargai uang, anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang gampang, Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah.
9.    Dll

4.    Macam – Macam Kenakalan Remaja:
poster-anti-narkoba_juara-10.jpg- Membolos sekolah
- Kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- Perilaku seksual pranikah
- Suka terlambat
- Berbohong kepada orang tua
- Judi kecil - kecilan
- Menonton majalah atau video porno
- Main game secara berlebihan
- Perkelahian antar pelajar
- dll

5.  Cara Untuk Mencegah dan Mengatasi Kenakalan Remaja:
·         Orang tua para remaja hendaknya berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Jangan biarkan anak bergaul dengan kawan-kawan yang tidak benar. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orangtuanya.
·         Arahkanlah agar anak memilih sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua. Masih sering terjadi dalam masyarakat, orangtua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orangtua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan.
·         Oleh karena itu, orangtua hendaknya memberikan pengarahan yang berdasarkan cinta kasih bahwa sikap iseng negatif seperti itu akan merugikan dirinya sendiri, orangtua, maupun lingkungannya. Dalam memberikan pengarahan, orangtua hendaknya hanya membatasi keisengan mereka. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan remaja. Ada kemungkinan, keisengan remaja adalah semacam ‘refreshing’ atas kejenuhannya dengan urusan tugas-tugas kuliah.
·         Orangtua hendaknya tidak hanya memenuhi kebutuhan materi remaja saja. Orangtua hendaknya juga memperhatikan perkembangan batinnya. Remaja, selain membutuhkan materi, sebenarnya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi. Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga.
·         Orangtua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja hendaknya dididik agar dapat menghargai nilai uang. Mereka dilatih agar mempunyai sifat tidak suka memboroskan uang tetapi juga tidak terlalu kikir. Anak diajarkan hidup dengan bijaksana dalam mempergunakan uang.
·         Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orangtua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Berilah pengertian yang jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
  • Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat. Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak.
  • Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua. Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual.
  •  Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dapat latihan berupa  latihan untuk menghindari pembunuhan, pencurian, pelanggaran kesusilaan, kebohongan, dan mabuk-mabukan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
·         Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih syangnya kepada anak. Jadikan tempat yang nyaman sehingga masalah anak segera dapat terselesaikan
·         Sebisa mungkin dukunglah hobi atau bakat yang ada pada anak – anak yang bernilai positif, jika ada dana, jangan ragu – ragu untuk memfasilitasi mereka agar mereka terhindar dari kegiatan – kegiatan yang negative.
·         Berdiskusilah untuk tawar menawar mengenai perilaku lainnya yang dianggap berpotensi membuat anak menjadi nakal.
  • Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Anak juga perlu memiliki pola pikir yang dewasa. Setiap manusia memang tidak luput dari permasalahan. Namun, seberat apapun masalah tersebut kita harus bisa menghadapinya. Aktif di berbagai kegiatan ekstrakulikuler di kampus merupakan salah satu cara untuk mengalihkan permasalahan agar kita tidak larut dalam kesedihan.
  • Adanya motivasi dari keluarga, dosen, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  • Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  • Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
  • Mahasiswa sebagai makhluk berpendidikan seharusnya memiliki kesadaran yang tinggi dan tidak melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat
  • Janganlah takut akan kegagalan, karena kegagalan adalah langkah awal dalam memperoleh keberhasilan. Berpedomanlah terus bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri di dunia ini. Teruslah berkarya, jadilah mahasiswa yang berbakti pada orang tuamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar