1. Definisi Kenakalan Remaja
Merupakan gejala
patologis sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya,
mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan ini merupakan
kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial
hingga terjadi tindakan kriminal. Berikut ini definisi dari kenakalan remaja
menurut beberapa ahli, yaitu:
·
Menurut juvenile delinquency kenakalan remaja adalah
suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang
dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
·
Sedangkan Pengertian kenakalan
remaja Menurut Paul Moedikdo,SH
adalah :
1.
Semua perbuatan yang dari orang
dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua
yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2.
Semua perbuatan penyelewengan dari
norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3.
Semua perbuatan yang menunjukkan
kebutuhan perlindungan bagi sosial.
·
Menuru Kartono, kenakalan remaja itu bisa didefinisikan sebagai perilaku
menyimpang atau tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai
pelanggaran status hingga tindak criminal
2. Gejala – Gejala
Kenakalan Remaja
Adapun gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang
mengarah
kepada kenakalan remaja :
kepada kenakalan remaja :
- Anak-anak
yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri.
Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
- Anak-anak
yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di
sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak
menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan
diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak
terbimbing.
- Anak-anak
yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh
dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini sering
terbawa kepada kegoncangan emosi.
- Anak-anak
yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan
ketakutan anal-anak normal.
- Anak-anak
yang suka berbohong.
- Anak-anak
yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah atau di
rumah.
- Anak-anak
yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka
dan sengaja menghambat mereka.
- Anak-anak
yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
3. Hal – Hal Yang
Mempengaruhi Timbulnya Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dapat
ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian di antaranya adalah:
- Pengaruh Kawan Sepermainan
Di kalangan remaja memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini adalah semu sifatnya. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaan. - Pendidikan
Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak . Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Selain itu, perlu dipikirkan pula latar belakang agama pengelola sekolah. Hal ini penting untuk menjaga agar pendidikan Agama yang telah diperoleh anak di rumah tidak kacau dengan agama yang diajarkan di sekolah. Berilah pengertian yang benar tentang adanya beberapa agama di dunia. Orangtua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar masa depan si anak berbahagia. - Penggunaan Waktu Luang
Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan kampus dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan positif. jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka lingkungan dapat terganggu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa iseng saja. - Perilaku Seksual
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis.
5. Remaja Itu
Sendiri
Remaja yang tak bisa
mempelajari / membedakan tingkah laku yang dapat/tidak dapat diterima akan
terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi yang mengetahui perbedaan dua
tingkah laku itu, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah
laku sesuai dengan pengetahuannya. Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh
seorang remaja ketika mencoba menarik perhatian dari ortu terlebih lagi teman
adalah untuk memuaskan diri remaja itu sendiri. Namun, demi memuaskan obsesinya itu – sering malah ‘keterlaluan’
dan ‘berlebihan’!
6.
Keluarga
Salah satunya yaitu melallui Perceraian Ortu, tak adanya komunikasi atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. kurangnya kasih sayang, kurangnya pengawasan, tidak adanya media penyalur bakat/hobi, kurangnya sosialisasi dari orang tua ke anak mengenai nilai – nilai moral social, Kurangnya disiplin yang diterapkan oranng tua kepada anak, kurangnya disiplin yang diterapkan orang tua kepada anak, adanya saudara kandung atau tiri.
Salah satunya yaitu melallui Perceraian Ortu, tak adanya komunikasi atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. kurangnya kasih sayang, kurangnya pengawasan, tidak adanya media penyalur bakat/hobi, kurangnya sosialisasi dari orang tua ke anak mengenai nilai – nilai moral social, Kurangnya disiplin yang diterapkan oranng tua kepada anak, kurangnya disiplin yang diterapkan orang tua kepada anak, adanya saudara kandung atau tiri.
- Dampak
Negatif dari perkembangan Teknologi Yang Modern
Kurangnya pengawasan terhadap anak, lemahnya pertahanan
diri terhadap pengaruh dunia luar yang kurang baik.
8.
Uang Saku
anak menjadi boros, anak tidak menghargai uang, anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang gampang, Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah.
anak menjadi boros, anak tidak menghargai uang, anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang gampang, Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah.
9.
Dll
4.
Macam – Macam
Kenakalan Remaja:
- Membolos sekolah
- Kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- Perilaku seksual pranikah
- Kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- Perilaku seksual pranikah
- Suka terlambat
- Berbohong kepada
orang tua
- Judi kecil - kecilan
- Menonton majalah
atau video porno
- Main game secara
berlebihan
- Perkelahian antar
pelajar
- dll
- dll
5.
Cara Untuk Mencegah
dan Mengatasi Kenakalan Remaja:
·
Orang tua para remaja hendaknya
berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Jangan
biarkan anak bergaul dengan kawan-kawan yang tidak benar. Memiliki teman
bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah
bagi orangtuanya.
·
Arahkanlah agar anak memilih sesuai
dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang
tua. Masih sering terjadi dalam masyarakat, orangtua yang memaksakan
kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai
dengan keinginan orangtua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan
kekecewaan.
·
Oleh karena itu,
orangtua hendaknya memberikan pengarahan yang berdasarkan cinta kasih bahwa
sikap iseng negatif seperti itu akan merugikan dirinya sendiri, orangtua,
maupun lingkungannya. Dalam memberikan pengarahan, orangtua hendaknya hanya
membatasi keisengan mereka. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan remaja.
Ada kemungkinan, keisengan remaja adalah semacam ‘refreshing’ atas kejenuhannya
dengan urusan tugas-tugas kuliah.
·
Orangtua hendaknya
tidak hanya memenuhi kebutuhan materi remaja saja. Orangtua hendaknya juga
memperhatikan perkembangan batinnya. Remaja, selain membutuhkan materi,
sebenarnya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, waktu
luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus
sebagai sarana rekreasi. Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh
seluruh anggota keluarga.
·
Orangtua hendaknya memberikan
teladan untuk menanamkan pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan
kerja dan keringat. Remaja hendaknya dididik agar dapat menghargai nilai uang.
Mereka dilatih agar mempunyai sifat tidak suka memboroskan uang tetapi juga
tidak terlalu kikir. Anak diajarkan hidup dengan bijaksana dalam mempergunakan
uang.
·
Untuk menghindari masalah yang akan
timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang
sesuai, orangtua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian
tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini
hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Berilah pengertian yang
jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan tanggung
jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan
sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung
jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
- Anak
hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Menyesali
kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan
anak. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah
antara orangtua dan anak.
- Orangtua
hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan
menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak
merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua. Dalam menghadapi
masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya
memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan
bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang
kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya
kematangan seksual.
- Orangtua hendaknya memberikan teladan
dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dapat
latihan berupa latihan untuk
menghindari pembunuhan, pencurian, pelanggaran kesusilaan, kebohongan, dan
mabuk-mabukan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan
lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman
yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak
boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang
tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
·
Orang tua harus selalu memberikan
dan menunjukkan perhatian dan kasih syangnya kepada anak. Jadikan tempat yang
nyaman sehingga masalah anak segera dapat terselesaikan
·
Sebisa mungkin dukunglah hobi atau
bakat yang ada pada anak – anak yang bernilai positif, jika ada dana, jangan
ragu – ragu untuk memfasilitasi mereka agar mereka terhindar dari kegiatan –
kegiatan yang negative.
·
Berdiskusilah untuk tawar menawar
mengenai perilaku lainnya yang dianggap berpotensi membuat anak menjadi nakal.
- Kegagalan
mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak
mungkin figur orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik
juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada
tahap ini. Anak juga perlu memiliki pola pikir yang dewasa. Setiap manusia
memang tidak luput dari permasalahan. Namun, seberat apapun masalah
tersebut kita harus bisa menghadapinya. Aktif di berbagai kegiatan
ekstrakulikuler di kampus merupakan salah satu cara untuk mengalihkan
permasalahan agar kita tidak larut dalam kesedihan.
- Adanya
motivasi dari keluarga, dosen, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
- Remaja
pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
- Remaja
membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
- Mahasiswa
sebagai makhluk berpendidikan seharusnya memiliki kesadaran yang tinggi
dan tidak melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat
- Janganlah takut akan kegagalan, karena kegagalan adalah langkah awal dalam memperoleh keberhasilan. Berpedomanlah terus bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri di dunia ini. Teruslah berkarya, jadilah mahasiswa yang berbakti pada orang tuamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar